Mengapa kita merusak desa atau pulau yang hijau untuk mewujudkan ”green cities”?

Istana Kepresidenan hingga menjelang Hari Kemerdekaan Ke-80 RI bernuansa merah dan putih, selaras dengan warna bendera Sang Saka Dwiwarna.

Di tengah keluhan sempitnya lapangan pekerjaan, pekerjaan hijau seharusnya jadi jawaban. Pekerjaan hijau tak sekadar prolingkungan, tetapi juga pekerjaan yang layak.

Dalam debat yang mestinya rasional, bahasa menjadi medan tempur, bukan jembatan. Mereka yang berani tampil agresif, penuh istilah asing justru mendapat panggung.

Dalam hal ini, ketika kita memperingati 80 tahun kemerdekaan, Indonesia belum memiliki seorang ilmuwan pun yang berhasil mendapat penghormatan Nobel.

Kasus Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memberikan gambaran konkret bagaimana pola ketimpangan vertikal bekerja.

Di tengah krisis kepercayaan yang kian dalam, konsep bela negara seperti bayang-bayang masa lalu yang tidak pernah sepenuhnya dimodernisasi.